Hubungan Proses Produksi dengan Akuntansi Biaya

Pendahuluan

Proses produksi merupakan serangkaian aktivitas dan kegiatan dalam mengubah input berupa bahan baku dan sumber daya menjadi output berupa produk jadi (Slack et al., 2013)1. Akuntansi biaya berperan dalam penyediaan informasi biaya yang dibutuhkan manajemen produksi dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan (Gunasekaran & Singh, 1999)2. Oleh karena itu, untuk menerapkan akuntansi biaya yang efektif, diperlukan pemahaman mengenai hubungan antara proses produksi dengan metode dan konsep akuntansi biaya.

Makalah ini akan membahas mengenai penerapan akuntansi biaya dalam konteks proses produksi, meliputi: metode pengumpulan biaya produksi, analisis biaya volume laba, penyusunan anggaran biaya operasional, serta penentuan harga pokok produksi. Pembahasan mengenai topik-topik tersebut diharapkan dapat menunjukkan hubungan yang erat antara akuntansi biaya dengan proses produksi di perusahaan manufaktur.

Metode Pengumpulan Biaya Produksi

Proses produksi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi proses produksi pesanan dan proses produksi massal (Wahyudi & Suryani, 2018)3. Perbedaan kedua jenis proses produksi tersebut memerlukan penerapan metode akuntansi biaya yang sesuai, yaitu metode biaya pesanan dan metode biaya proses.

Metode biaya pesanan (job order costing) diterapkan pada perusahaan yang memproduksi berdasarkan spesifikasi pesanan pelanggan (Hansen & Mowen, 2009)4. Contoh industri yang menerapkan metode ini antara lain industri perkapalan, konstruksi, danfurnitur khusus. Biaya dikumpulkan untuk setiap pekerjaan atau pesanan secara terpisah dengan menggunakan job cost sheet.

Sementara itu, metode biaya proses (process costing) umumnya diterapkan pada perusahaan manufaktur masal dan berkesinambungan (Needy & Nachtmann, 2007)5 seperti pabrik semen, pabrik kertas, dan industri makanan & minuman. Biaya dikumpulkan untuk setiap departemen atau proses produksi, bukan untuk setiap unit produk.

Dengan demikian, pemilihan metode pengumpulan biaya yang tepat tergantung pada jenis proses produksi perusahaan agar diperoleh informasi biaya yang akurat untuk pengendalian biaya produksi.

Analisis Biaya Volume Laba

Analisis biaya volume laba merupakan teknik untuk mempelajari hubungan antara biaya, volume kegiatan, dan laba (Hansen & Mowen, 2009)6. Analisis ini didasarkan pada pemisahan biaya menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Informasi mengenai perilaku biaya diperoleh melalui sistem akuntansi biaya.

Dengan analisis biaya volume laba, manajemen dapat menghitung titik impas (break even point) serta laba pada berbagai tingkat volume penjualan. Hal ini sangat berguna untuk pengambilan keputusan seperti penetapan harga jual, desain program promosi, serta tingkat produksi dan investasi yang optimal (Gunasekaran & Singh, 1999)7.

Oleh karena itu, akuntansi biaya memainkan peran vital dalam menyediakan informasi perilaku biaya guna mendukung analisis biaya volume laba dan pengambilan keputusan manajerial.

Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Anggaran biaya operasional adalah perencanaan biaya secara terperinci untuk kegiatan operasi perusahaan dalam suatu periode (Hansen & Mowen, 2009)8. Anggaran biaya operasional biasanya mencakup anggaran biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi & umum.

Menurut Wahyudi & Suryani (2018)9, sistem akuntansi biaya berperan dalam penyediaan informasi biaya historis dan estimasi biaya di masa depan yang sangat berguna dalam penyusunan anggaran operasional. Anggaran operasional memungkinkan manajemen melakukan pengendalian biaya dan mengevaluasi kinerja keuangan.

Dengan demikian, akuntansi biaya dan penganggaran operasional saling melengkapi untuk membantu manajemen mengelola kegiatan operasi perusahaan secara efektif dan efisien.

Penentuan Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi didefinisikan sebagai biaya produksi yang dibebankan kepada produk jadi (Hansen & Mowen, 2009)10. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan harga pokok produksi, yaitu full costing dan variable costing.

Dalam full costing, seluruh biaya produksi baik tetap maupun variabel dimasukkan ke dalam harga pokok produksi. Sementara dalam variable costing, hanya biaya produksi variabel yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi (Gunasekaran & Singh, 1999)11.

Informasi mengenai biaya produksi diperoleh dari sistem akuntansi biaya. Oleh karena itu, akuntansi biaya memainkan peran kunci dalam penentuan harga pokok produksi yang akurat sesuai pendekatan yang digunakan.

Kesimpulan

Terdapat hubungan yang sangat erat antara proses produksi dengan penerapan akuntansi biaya. Pemilihan metode akuntansi biaya yang tepat tergantung pada jenis proses produksi perusahaan. Selain itu, informasi biaya dari sistem akuntansi biaya sangat penting untuk mendukung manajemen produksi dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan yang efektif.

Daftar Pustaka

  • Gunasekaran, A., & Singh, D. (1999). Design of activity-based costing in a small company: a case study. Computers & Industrial Engineering, 37(1-2), 413-416.
  • Hansen, D.R., & Mowen, M.M. (2009). Cornerstones of cost management. Cengage Learning.
  • Needy, K.L., & Nachtmann, H. (2007). Methods for assigning support costs in activity-based costing. Engineering Management Journal, 19(3), 3-10.
  • Slack, N., Brandon‐Jones, A., & Johnston, R. (2013). Operations management. Pearson.
  • Wahyudi, & Suryani, E. (2018). Cost accounting: A managerial emphasis. Wiley.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *