DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan
2.2 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan
2.2.1 Faktor Internal
2.2.2 Faktor Eksternal
2.3 Tahapan Pertumbuhan Individu
2.3.1 Masa Bayi
2.3.2 Masa Kanak-Kanak
2.3.3 Masa Remaja
2.3.4 Masa Dewasa
2.3.5 Masa Lansia
2.4 Aspek-Aspek Pertumbuhan Individu
2.4.1 Pertumbuhan Fisik
2.4.2 Perkembangan Kognitif
2.4.3 Perkembangan Psikososial
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses perubahan secara progresif dalam organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (Santrock, 2012). Pertumbuhan individu meliputi perubahan fisik, kognitif, dan psikososial yang dialami sejak lahir hingga akhir hayat.
Pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor internal seperti genetika dan faktor eksternal seperti gizi dan stimulasi lingkungan. Setiap tahap perkembangan individu memiliki ciri dan tugas perkembangan tertentu yang mempengaruhi pertumbuhan selanjutnya.
Memahami pertumbuhan individu penting untuk mengetahui tahapan, pola, dan faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia. Dengan demikian dapat dilakukan optimalisasi potensi individu melalui pemenuhan kebutuhan spesifik setiap tahap pertumbuhan. Oleh karena itu, pembahasan mengenai pertumbuhan individu perlu dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
- Apa saja faktor yang memengaruhi pertumbuhan individu?
- Bagaimana tahapan pertumbuhan individu dari masa bayi hingga lansia?
- Apa saja aspek-aspek yang mengalami pertumbuhan pada individu?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
- Menjelaskan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pertumbuhan individu.
- Mendeskripsikan tahapan pertumbuhan individu dari masa bayi hingga lansia.
- Menjelaskan aspek-aspek pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial pada individu.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah:
- Memberi pemahaman kepada pembaca mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan individu.
- Memberi pemahaman kepada pembaca mengenai tahapan pertumbuhan individu.
- Memberi wawasan kepada pembaca mengenai berbagai aspek pertumbuhan individu.
- Sebagai referensi bagi mahasiswa psikologi dalam mempelajari perkembangan individu.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan didefinisikan sebagai bertambahnya ukuran dan struktur, serta fungsi tubuh akibat pembelahan dan pembesaran sel (Hurlock, 1997). Pertumbuhan bersifat kuantitatif yang meliputi peningkatan ukuran fisik, struktur tubuh, dan kemampuan individu.
Pertumbuhan individu merupakan proses perubahan secara progresif yang dialami individu dari lahir hingga mati. Pertumbuhan mencakup perubahan fisik, kematangan fungsi fisiologis, kapasitas sensorik, kemampuan motorik, proses mental, dan perkembangan kepribadian (Jahja, 2011).
Pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor genetik, gizi, kesehatan, dan stimulasi lingkungan tempat individu berada. Melalui pertumbuhan, fungsi fisik dan kemampuan individu bertambah seiring dengan peningkatan usia kronologis.
2.2 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan individu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.
2.2.1 Faktor Internal
Faktor internal berasal dari dalam diri individu, meliputi:
- Genetika
Gen menentukan batas pertumbuhan maksimal individu, seperti tinggi badan dan bentuk tubuh. Gen juga berpengaruh pada kecerdasan dan temperamen individu. - Jenis kelamin
Perkembangan fisik dan psikologis dipengaruhi oleh jenis kelamin individu. - Kelainan kromosom
Kelainan kromosom dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, seperti Down Syndrome. - Kesehatan
Kondisi kesehatan fisik dan psikis mempengaruhi proses pertumbuhan individu. Individu yang sehat akan mengalami pertumbuhan optimal.
2.2.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal berasal dari luar individu, meliputi:
- Gizi
Gizi berperan penting dalam proses pertumbuhan fisik dan perkembangan kemampuan kognitif individu. - Rangsangan (stimulasi)
Rangsangan intelektual dan psikososial dari lingkungan memacu perkembangan fungsi otak dan kepribadian individu. - Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi perkembangan pengetahuan dan keterampilan individu. - Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi keluarga berdampak pada nutrisi, akses pendidikan, dan fasilitas bagi individu untuk tumbuh dan berkembang. - Budaya
Nilai dan norma yang berlaku dalam suatu budaya mempengaruhi proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian individu.
2.3 Tahapan Pertumbuhan Individu
Secara garis besar, tahapan pertumbuhan individu dibagi menjadi 5, yaitu bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan lansia.
2.3.1 Masa Bayi
Masa bayi mencakup periode sejak lahir hingga 12 bulan. Ciri utama masa bayi adalah pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik yang sangat pesat. Beberapa perkembangan penting pada masa bayi antara lain (Santrock, 2012):
- Refleks menghisap dan menelan sempurna
- Kemampuan untuk tersenyum dan membalas senyuman
- Mampu mengangkat dan menopang kepala
- Merangkak dan berjalan dengan bantuan
- Mengenali dan merespons orangtua
- Pemahaman bahasa ucapan sederhana
2.3.2 Masa Kanak-Kanak
Masa kanak-kanak berlangsung dari usia 2-6 tahun. Pada masa ini anak mengalami perkembangan motorik yang pesat, rasa ingin tahu yang besar, dan mulai belajar keterampilan fisik dan sosial dasar. Beberapa perkembangan penting pada masa kanak-kanak (Santrock, 2012):
- Kemampuan verbal dan bahasa semakin kompleks
- Motorik halus dan kasar lebih terkoordinasi
- Mampu bermain dengan teman sebaya
- Muncul rasa empati dan berbagi
- Keyakinan diri dan inisiatif semakin baik
- Minat belajar keterampilan baru meningkat
2.3.3 Masa Remaja
Masa remaja berlangsung dari usia 12-21 tahun. Masa ini ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik, perubahan hormon dan ciri seksual sekunder, serta perkembangan identitas diri. Beberapa perkembangan penting pada masa remaja (Santrock, 2012):
- Pertumbuhan fisik dan kematangan seksual
- Kemandirian emosi dan ekonomi
- Perkembangan identitas diri dan harga diri
- Kemampuan berpikir abstrak meningkat
- Mengembangkan nilai, moral, dan identitas
- Mencari peran sosial di masyarakat
2.3.4 Masa Dewasa
Masa dewasa mencakup usia 21-40 tahun. Individu dianggap sudah mencapai kematangan biologis dan psikososial. Beberapa perkembangan penting pada masa dewasa awal (Santrock, 2012):
- Memasuki dunia kerja dan meniti karir
- Membentuk hubungan romantis yang intim
- Mengelola keuangan dan bertanggung jawab secara finansial
- Mengembangkan gaya hidup mandiri
- Mengambil keputusan tentang pernikahan dan memiliki anak
2.3.5 Masa Lansia
Masa lansia dimulai dari usia 60 tahun ke atas. Terjadi penurunan bertahap fungsi fisik, kognitif, dan kesehatan. Beberapa perkembangan penting pada masa lansia (Santrock, 2012):
- Menurunnya kekuatan fisik dan fisiologis
- Rentan terhadap penyakit kronis dan degeneratif
- Perubahan peran setelah pensiun
- Kematian pasangan hidup dan teman sebaya
- Mengurangi aktifitas dan bersosialisasi
- Meningkatnya ketergantungan pada orang lain
2.4 Aspek-Aspek Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan individu mencakup beberapa aspek, antara lain:
2.4.1 Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik meliputi perubahan tinggi, berat, ukuran organ dan struktur tubuh. Beberapa contoh perkembangan fisik adalah (Nevid, 2018):
- Pertumbuhan otak hingga 90% dewasa pada usia 6 tahun
- Pertumbuhan tinggi badan remaja sekitar 10-12 cm per tahun
- Pertumbuhan tulang, otot dan kekuatan fisik maksimal pada usia 20-an
- Penurunan berat otak, tinggi badan, dan masa tulang saat memasuki usia lanjut
2.4.2 Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif mencakup kemampuan berpikir, logika, memori, penalaran, dan bahasa. Beberapa contoh perkembangan kognitif adalah (Santrock, 2012):
- Bayi: pemahaman objek permanen, representasi mental sederhana
- Kanak-kanak: berpikir intuitif, egosentris, kemampuan mengklasifikasi
- Remaja: berpikir abstrak dan hipotetis, penalaran moral rasional
- Dewasa: kemampuan penalaran maksimal, hikmat dan pengetahuan luas
- Lansia: penurunan ingatan jangka pendek, kecepatan pemrosesan informasi
2.4.3 Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial berkaitan dengan kepribadian, emosi, dan hubungan sosial. Beberapa contoh perkembangan psikososial adalah (Nevid, 2018):
- Bayi: terbentuk ikatan awal dengan ibu (bonding)
- Kanak-kanak: bermain dengan teman sebaya, belajar norma sosial
- Remaja: kesadaran diri dan identitas diri berkembang
- Dewasa: mampu menjalin hubungan intim yang matang
- Lansia: potensi terjadi isolasi sosial dan depresi
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan:
- Faktor internal dan eksternal mempengaruhi pertumbuhan individu.
- Individu mengalami pertumbuhan bertahap dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga lansia.
- Pertumbuhan mencakup aspek fisik, kognitif, dan psikososial yang saling berinteraksi.
3.2 Saran
Untuk mendukung pertumbuhan individu yang optimal, dianjurkan:
- Pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil hingga anak remaja.
- Stimulasi intelektual dan psikososial yang sesuai tahap perkembangan anak.
- Pendidikan dasar bagi semua anak tanpa diskriminasi.
- Dukungan keluarga dan lingkungan sosial agar individu dapat berkembang secara wajar.
DAFTAR PUSTAKA
- Hurlock, E. B. (1997). Perkembangan anak (6th ed.). Jakarta: Erlangga.
- Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta: Kencana.
- Nevid, J. S. (2018). Essentials of psychology: Concepts and applications. Boston, MA: Cengage Learning.
- Santrock, J. W. (2012). Life-span development. New York, NY: McGraw-Hill.